lentera usang disudut ruang itu,
kembali kunyalakan sore ini
ku lihat mega semakin sendu tak berpose
krisan-krisan yang dulunya rupawan
kini bisu membungkam
ah, aku kecewa pada diriku
mozaik senja penuh nanar
mengelupas tak berbekas
meraung pilu
memelas dahaga
ah, aku kecewa pada diriku
lukisan perca milikku
masih teronggok kini
bingkai belukar memeluk tiap rindunya
tak tersentuh, tak terjamah
ah, aku kecewa pada diriku
lelakiku
kembali kunyalakan sore ini
ku lihat mega semakin sendu tak berpose
krisan-krisan yang dulunya rupawan
kini bisu membungkam
ah, aku kecewa pada diriku
mozaik senja penuh nanar
mengelupas tak berbekas
meraung pilu
memelas dahaga
ah, aku kecewa pada diriku
lukisan perca milikku
masih teronggok kini
bingkai belukar memeluk tiap rindunya
tak tersentuh, tak terjamah
ah, aku kecewa pada diriku
lelakiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar