Senin, 12 November 2012

Lihat dan cermati rona Archturus itu..
dia memang yang kedua
tapi pesonanya tak akan habis sampai waktu penghabisan nanti

lihat dan cermati Prambanan kala senja..
dia memang yang kedua
tapi anggunnya masih tercium seperawan dulu

ini tentang kita
tentang kasih
tentang dusta pada pelangi


aku berdusta
tapi dustaku adalah benar (tidak sepertimu)
aku berdusta
tapi dustaku adalah nyata (tidak sepertimu)

jingga dalam pelangiku
tak pernah kubuat seperti jingga pada pelangimu
kadang kelakar mu menyeringai jika jinggaku telah bernoktah
tak apa, aku tersenyum
mungkin ini caraku menyimpan rona untuk menyangga ronamu yang meredup
tak apa, aku tersenyum
aku tak mau jadi pesakitan yang melulu cengeng
ku biarkan pelangimu menginjak rusuh
membuat onar
membuat perih

tapi ingat
ketika nanti aku telah benar-benar letih
tak ada salahnya bukan
jika sesekali kau merasakan
pilunya ronta yang kau buat sendiri gaungnya


-teman sebatas teman-

Sabtu, 03 November 2012

lentera usang disudut ruang itu,
kembali kunyalakan sore ini
ku lihat mega semakin sendu tak berpose
krisan-krisan yang dulunya rupawan
kini bisu membungkam

ah, aku kecewa pada diriku

mozaik senja penuh nanar
mengelupas tak berbekas
meraung pilu
memelas dahaga

ah, aku kecewa pada diriku

lukisan perca milikku
masih teronggok kini
bingkai belukar memeluk tiap rindunya
tak tersentuh, tak terjamah

ah, aku kecewa pada diriku


lelakiku




hangat ketika aku memeluk senja yang kau beri
hangat ketika aku melukis senyum karenamu
bahagia dengan sederhana, sesederhana tawa kita tanpa perlu mencari
bersandar memegang tanganmu, terlelap memeluk tubuhmu

lelakiku
 

Selasa, 24 April 2012

one second

Andai aku bisa duduk menatapmu sekarang, meskipun itu hanya dari seberang jalan
Andai waktuku bisa sepuluh menit lebih banyak, untuk sekadar membicarakan sesuatu yang tak penting. Meski hanya sekedar “hai...” 
Andai ada tujuh setengah hari dalam seminggu, mungkin bonus setengah hari itu aku pilih hanya untuk tertawa bersamamu
Andai malam berjalan duabelas jam lebih semenit, mungkin semenit itu bisa aku gunakan untuk memelukmu erat sebelum surya memelukku dalam kepenatan.

Tuhan,
Beri aku kamus, rumus, uranus, neptunus, merkurius, entah apapun itu..
Agar aku terbiasa dengan kejutan-kejutan yang Kau utus.
Tuhan,
Beri aku setangkai krisan kuning dari kebunMu,
Agar aku terbiasa untuk mengucap kasih atas rahmatMu.
Tuhan,
Beri aku lentera paling sederhana yang Kau punya,
Agar aku tetap tertunduk menikmati kasihMu dalam gerhana.

Tuhan,
Benarkah dia kejutan dariMu untukku?
Benarkah dia setangkai krisan kuningMU untukku?
Benarkah dia lenteraMu dalam gerhana untukku?
yaa … Semoga :)


Selasa, 17 April 2012

Love someone? ... Tell it

pernah aku menanyakan pada hatiku, tentang apa itu arti sakit
lantas ia berkata, “sakit itu ketika aku tak pernah bisa merindukan hati yang lain selain dia kekasihku”.
pernah aku menanyakan pada telingaku, tentang apa itu arti sakit
lantas ia berkata, “sakit itu ketika kelak aku mendengar kekasihku menyebut nama dia diantara aku dan kamu”.
pernah aku menanyakan pada kedua mataku, tentang apa itu arti sakit
lantas ia berkata, “sakit itu ketika kelak aku melihat kekasihku tersenyum, tetapi tidak lagi kepadaku”

tak sampai disitu, kembali aku menanyakan pada hatiku, tentang apa yang ia tahu dari rasa takut
ia menjawab lirih kali ini, “takut itu ketika aku tak lagi menjadi bagian dari kekasihku, dan aku mulai berjarak dengannya (nanti)”.
Dan lagi, aku menanyakan pada telingaku, tentang apa arti takut
Ia(pun) menjawab lirih kali ini, “ takut itu ketika suatu saat nanti tak kudengar lagi kata cinta dan panggilan sayang dari kekasihku”
Kali ini kedua mataku tak segan menimpali, “takut itu ketika kelak aku melihat kekasihku pergi menjauh dariku, melangkah.., bahkan mulai berlari semakin jauh.Damn!.. aku benar-benar tak ingin itu terjadi. membayangkannyapun aku segan”.

Ini yang terakhir, aku bertanya pelan pada hatiku, apa yang ia tahu tentang bahagia
dengan cepat ia menjawab, “bahagia itu ketika aku mengetahui jika kekasihku juga sempat merindukanku”.
-tersenyum-
Aku bertanya pada telingaku, tentang apa itu bahagia
dengan cepat pula ia menjawab, “bahagia itu ketika tak pernah bosan aku mendengar panggilan sayang dan nyataan kasih dari kekasihku”.
-ku tambah volume senyumku-
giliran kedua mataku, aku bertanya padanya tentang bahagia menurutnya
….sesaat tak kudengar jawab darinya, lalu kucoba menanyakannya lagi. Tetap sama. dia terdiam cukup lama kali ini. Aku mendekatinya, menatapnya lekat..
Dengan berbinar ia menjawab, “bahagia itu ketika sekarang aku masih bisa melihatnya berada sangat dekat denganku, mengamatinya, menatapnya, bahkan terkadang masih bisa menangisinya. Yah, itu lah kebahagiaan menurutku”.
-just -
Well, love is so simple
Have question? …. Ask
Like something? …. State it
Want something? …. Ask for it
Missing somebody? …. call
Love someone? …. Tell it

Minggu, 15 April 2012

I saw You ,
You were reading . . .
and You fell a sleep ,
I didn't dare look at You . . .
You were so different

Afterward, I couldn't stop thinking about You
it made me smile
and then I thought of all the girl who would get to hold You
of all the girl who always spent their times with You
who'd make You laugh . . .
how lucky they were

and now.. I'm the one who had your heart :)

*when you say I love you,, I can't tell you I love you too
but I just wanna say I love you more ..




Selasa, 28 Februari 2012

Tersenyum menanyakan Diri (Nya)


Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku, tersita dengan angan tentangmu...
Mengapa begini..
Gilaaa~!! Paraah ~
Harus pake cara apa biar kamu bisa ngomong apa yang sebenernya kita mau. Ckckc, sayang … kenapa coba, aku harus berperan sebagai cewek. Bukan masalah gengsi atau jaim. Tapi setidaknya kamu yang cowok, yang bisa ngomongin hal yang pengen kamu omongin dan apa yang sebenernya paling aku mau denger. d(-o-)b
Kenapa harus aku yang nanya duluan?
Uda jelas pasti kamu tau kunci jawabannya. kalo kamu Tanya apa yang menjadi sumber keruwetan ini.
Sadarkah kau, kau menggantung diriku
Aku tak mau menunggu
Sadarkah kau ku adalah wanita
Aku tak mungkin yang memulai ,,
 
Sore itu, entah kenapa Tuhan menyeruku untuk sedikit mendengar percakapan sepasang semut disebuah lubang kecil dibawah pohon di pinggir jalan yang biasa aku lewati.
Aku menanyakan pada Tuhanku, kenapa aku harus mendengarkan percakapan mereka wahai Tuhan ..
Lantas Tuhanku menjawab singkat, Dengarkan dulu ..
Aku masih bingung. Namun kuturuti saja perintahNya. Mungkin itu cara Nya untuk sedikit memberiku jawaban dari setiap tanyaku pada Nya selama ini
***
Cukup lama untukku menyimak percakapan mereka. Ku coba untuk mengartikan satu persatu apa yang mereka katakan. Aku hanya terdiam, dan sesekali tanpa sadar ku angguk-anggukan kepalaku tanda sedikit mengerti. Ahhh… dasar payah!! Aku memang payah dalam menerka sesuatu. Aku tau mimik muka sepasang semut itu. Aku tau jika mereka sedang bahagia, karena rona wajahnya kulihat memerah tanda ada luapan kebahagiaan yang siap mereka letupkan ketika musim semi tiba beberapa hari lagi. Namun, disinilah kebodohan itu muncul. Aku bodoh, terlalu bodoh untuk mengartikan dari mana, karna apa, dan mengapa mereka bisa sebahagia itu.bodoh!!
**
Tuhan  : Bagaimana keadaan mereka?
Aku      : aku rasa mereka cukup baik, malah terlihat sangat bahagia.
Tuhan : dari mana kau tau jika mereka bahagia?
Aku      : Entahlah, aku hanya dapat melihat dari cara mereka bertatap muka, bagaimana mereka tersenyum, dan seperti apa mereka mengacuhkan sekeliling karna sibuk menyimpulkan senyum dalam setiap percakapannya.
Tuhan  : Bagaimana menurutmu?
Aku      : menurutku? Apa maksutMu wahai Tuhan?
Tuhan : (tersenyum) lantas pergi lagi. Gamang.
***
Tengah malam, menjelang pagi. Tuhanku kembali menyeruku. Kini agak sedikit berbisik. Pelan. Namun lebih tegas dari biasanya.
Aku   : wahai Tuhan, ada apa Kau membangunkannku pagi buta seperti ini? Ini belum masuk waktu shubuhMu kan. Mataku ini masih berat karena semalam aku begadang menghitung bintang. Tugasku tempo kemarin.
Tuhan : Kemarilah, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Aku yakin kau pasti bahagia melihatnya.
Aku : terdiam. Dan mencoba menatap lekat cahaya itu
Tuhan : sudah lihat? Percaya? Itu untukmu … tersenyumlah sekarang
Aku : itu apa? aku suka cahaya itu. Tapi cahaya itu terlalu silau untuk ku lihat dengan mata telanjang
Tuhan : (sedikit tertawa renyah) jangan gunakan matamu untuk melihatnya. Karena cahaya itu aku ciptakan bukan untuk sepasang mata. Tapi  cahaya itu sengaja aku siapkan untuk sekeping hatimu.
Aku : hati? Sekeping hati? Tapi Tuhan, bukankah hati ini telah lama terhenti? Aku tak yakin bisa menjalankannya kembali.. aku tak mampu menemukan baterai yang pas untuk ukurannya.
Tuhan : (kali ini tertawa dengan volume setingkat lebih tinggi) Tau apa kau tentang itu. Lihatlah, bagaimana aku mempersiapkannya untukmu. Cahaya itu. Yaa.. itu untukmu. Dekati ia, sapa ia, …
**
Kali ini aku mencari Tuhanku. Ku panggil Dia. Ku cari ketempat biasanya aku mengobrol dengan Nya.
~Nihil. Aku tak berhasil menjumpainya kali ini. Kenapa dengan Tuhanku? Kemana Dia?
Kau menyuruhku untuk mendengar hal terkecil yang selama ini aku coba acuhkan. Kau menyeruku untuk mendekati hal yang selama ini terus berlari menjauhiku. Kau meyakinkanku untuk terus mengejar hal itu. Mempertahankannya. Tapi sekarang ….
Tuhan aku tau jika kelebihanku, aku memiliki banyak kebodohan yang tak semua orang punya. Dan satu-satunya kekuranganku karna aku tak pernah punya satu keberanian untuk mengambil jatah kebahagiaanku.
Aku tau, jika sekarang aku mau menerima kebahagiaan darimu. Maka aku harus siap, untuk sewaktu-waktu kau ambil kebahagiaan itu. Inilah egoisku. Aku butuh, berharap dan ingin kebahagiaan itu segera ku raih. Tapi apa iya aku bisa melepasnya jika suatu saat nanti kau menagihnya. Kau menariknya. Dan Kau kembali menghempaskanku sendiri.aku takut.
Tapi ini akan lain, Jika cahaya yang telah kukenal. Yang Kau janjikan itu.  mampu bersuara padamu untuk menjagaku, menjaga senyumku. Tapi sayang, Aku sendiri tak tau apa ia benar-benar menginginkanku untuk menyentuhnya atau tidak. Meskipun banyak lilin yang mengatakan jika geliat geraknya mengatakan jika ia ingin kumiliki, begitupun aku terhadapnya.
Tapi kenapa hanya lilin-lilin itu yang berani dengan lantang meneriakkannya. Kenapa bukan cahaya itu yang mengatakan padaku. Yah, dia sudah berusaha mengatakan, menjelaskan bahkan. Tetapi itu semua kiasan. Cahaya itu hanya mampu melihatkan bias ronanya dalam remang cahaya kamarku. Indah. Sangat indah. Tapi kenapa hanya bias-bias itu yang kulihat. Aku ingin dia sesekali membakar kulitku. Sedikit sakitpun sepertinya tak apa. tapi cahaya itu terlalu baik untuk melukaiku.
Aku peka. Aku peka untuk cahaya sepertimu. Tapi aku juga butuh kau (benar-benar) yakinkan dengan hentakan suaramu. Aku ingin mendengar jika suara itu mampu menahanku untuk tidak pergi.
Aku tidak peka. Dan tak akan pernah peka. Jika cahaya itu (lagi-lagi) hanya mampu memberi bias warna kiasannya.
Aku ingin yang pasti. Aku ingin cahaya yang tadinya tak terbiasa bersuara. Kini denganku, aku mau kamu bersuara menahanku. Bukan memberi larangan untuk pergi hanya dari pajangan-pajangan cermin yang tersusun rapi mengitarimu. Tapi benar-benar sebuah suara. Meski pelan. Tapi percayakah kamu jika aku pasti mendengarnya. sayangnya tidak. kamu belum mempercayaiku untuk hal itu.

Sabtu, 11 Februari 2012


Kenal sama George? Tokoh kartun yang satu ini emang seekor monyet yang lucu banget. Dia polos seperti anak-anak, selalu pengen tau ini itu, baik hati,  meskipun kadang usil tapi dia gak nakal kok. Yapp!! Aku jatuh cinta sama karakter yang satu ini.

Dialah tokoh utama dalam serial Curious George. Sebuah film kartun anak-anak yang ditayangkan oleh ANTV setiap 6.30 WIB atau 7.30 WITA. Setiap seri berdurasai 30 menit. biasanya ada 3 cerita di dalamnya kalau tidak salah. hehe

George tinggal disebuah apartemen ditengah kota, diasuh oleh seorang lelaki lajang yang dipanggil pria bertopi kuning. Pria bertopi kuning

selayaknya seorang ayah yang bijaksana dalam mengasuh George. Kadang seperti ayah dan anak, namun kadang juga seperti teman bagi George. Pria bertopi kuning yang selalu memakai setelan kuning dan bertopi lebar ini selalu memberi tahu George tentang segala hal yang ingin diketahuinya. Sehari-hari George berteman juga dengan Hanly, anjing penjaga Lobby yang biasanya bersikap sebagai kakak bagi George. Ada juga Pria penjaga Lobby, majikan Hanly yang selalu menyapa George dengan ramah. George menikmati kehidupannya sehari-hari sebagai monyet yang bahagia. hahah yaa, seekor monyet yang selalu bahagia

Berteman dengan semua orang dan semua binatang di kota itu, yahh, itulah Dia :3

George selalu membantu siapa saja. Tulus dan selalu gak pernah lupa cara untuk tersenyum
[ Andai senyum itu tidak hanya dimiliki oleh seekor monyet :) ].
Cerita-cerita dalam Corious George ini sangat bagus, sederhana, namun sulit untuk ditebak. #Misteri yang Simple guys .. weww



Curious George hanya menceritakan hal-hal positif yang seharusnya dijalani oleh kita semua. Benar-benar tontonan yang menghibur dan penuh pendidikan. Ini sangat berbeda dengan Tom and Jerry yang penuh kenakalan dan tindak kekerasan, atau Spongebob yang penuh kekonyolan, bahkan serial ini lebih bagus dari pada Doraemon, karena disini gak ada anak nakal, gak ada anak cengeng, dan anak malas. Pokoknya ini benar-benar cerita positif yang memberikan pelajaran positif dan membawa aura positif, dan bagi yang suka George semoga juga cepat positif..Amiin..heheh



well it's all about you, George . . .





I hope You always find a reason to smile ... :)

Jumat, 20 Januari 2012

Only God Knows Why ...

Seorang perempuan muda berdoa :
"Tuhan aku bukanlah perempuan yang baik, tetapi bila ada satu-dua kebaikan yang pernah aku kerjakan, dan jika itu memang pantas diberi pahala, ambillah pahalaku ! Jika boleh, aku ingin menukarnya dengan kebahagiaan lain untuk kedua orang tuaku, keluargaku, dan orang-orang yang selama ini menyayangi maupun membenciku. Sayangilah mereka, bahagiakanlah mereka. Tak perlu lagi Kau memberiku apapun dan aku memang tak ingin meminta apapun untuk hidupku sendiri. Cukuplah bagiku mencintai-Mu tanpa keinginan-keinginan yang merantai ketulusanku dalam mencintai-Mu. Sisanya, bila Kau memang memaksaku dalam ruang-ruang permohonan yang ingin Kau kabulkan ; maka sekali lagi bahagiakanlah orang tua dan keluargaku, orang-orang yang menyayangiku dan membenciku."

Tuan Setan pun mencoba menanggapi :
"Ya, begitulah caranya berdoa, Sayangku .... , " Kata Tuan Setan, "Doa yang baik tak pernah berpusat pada kepentingan dirimu sendiri. Doa yang baik selalu tersebar bagi kepentingan orang-orang di sekelilingmu, orang lain, seluruh semesta. Berdoa-lah untuk kebahagiaan dan kebaikan orang lain, maka semesta akan bekerja dengan sendirinya untuk kebaikan dan kebahagiaanmu. Taruhan denganku, siapa yang tak bosan melulu mendengarkan permintaan-permintaan yang semua selalu tentang dirimu, kepentinganmu, dan kebahagiaanmu ?? Maka lupakanlah kepentinganmu, leburkan ia dengan kepentingan banyak orang di sekelilingmu, begitulah cara merayu Tuhanmu."
Lantas Tuan Setan pun tertawa ....


*sebuah kutipan percakapan sederhana yang aku kutip dari sebuah buku curhatan Tuan Setan.
kali ini aku (kembali) belajar mencintai Tuhanku dari makhluk yang ia sendiri sebenarnya tak ikhlas di panggil Setan !!
-Yang Galau, Yang Meracau!- F Djibran


Minggu, 15 Januari 2012

Tuhan Tanpa Nama-nama

Jujur ini hanyalah sebuah kutipan singkat dari sebuah buku yang baru aku baca beberapa hari ini.
hmm.. percaya deh (buat yang masih ragu) jika memang perbedaan itu sebenarnya Indah. ada yang bilang ~.~ banyak jalan untuk bisa sampai ke Roma dan kali ini, kutipan ini, akan mencoba menjembatani antara Perbedaan dengan Roma (hah! hubungannya apa coba?? entahlah)
Langsung nih aku coba tunjukin ke kalian *semoga paham. hehe

Bagaimana jika burung gereja... sujud sembahyang di kubah masjid kota,
sementara suara adzan terbang membimbing angin menyalakan dupa?
Doa  dari masjid
Doa dari pura
Doa dari vihara
Doa dari gereja
Doa dari pesta
Doa dari hotel
Doa dari e-mail
Doa dari status facebook
Doa dari twitter
Doa dalam napas terakhir, bahkan dari seorang pengemis tua kelaparan...

Ah, harus dengan cara apakah nama Tuhan disapa??

"Aku selalu mendengarkan," bisik suara itu (Tuhan).

berrr... nih tulisan "nyentil"  seseorang banget..
*nananana~

Sabtu, 14 Januari 2012

5 Juni 2010

Cerita ini sebenernya uda lama aku simpan. aku tulis dalam sebuah kitab usang (maksut : diary)  yang baru tadi pagi aku temuin waktu aku lagi nyari album lamaku - yang gak tau kenapa ada salah seorang teman lama yang ingin meminjamnya, sebut saja dia mawar (nama disamarkan.red) dan gak tau kenapa kali ini aku pengen share ke kalian.
ini tentang seseorang dari masa laluku. errr..males banget sih sebenernya jika ngungkit masa lalu. well.. tapi kali ini (lagi-lagi) jangan tanya kenapa karna aku juga gak tau kenapa aku lagi pengen share ini ke kalian. aku coba tulis ulang selembar isi dalam "kitab usang" itu disini. (bukan sok pamer) aku hanya pengen share ini ke kaliian... #plaak. udah ga usah dibahas

ini nih tulisan yang aku maksut dan kita "gunjing" sedari tadi *cek.cek.bekicot cekidot.

Dari tadi malem ampe skarang,, belum ada telepon ataupun sms ucapan selamat ulangtahun yang selalu kamu kasih seperti taun-taun sebelumnya.

Ga seperti taun-taun yang lalu, taun ini aku kehilangan sosokmu ****…
Ga ada suara dari seberang telepon yang selalu membangunkanku tengah malam hanya untuk mengucapkan “selamat ulangtahun ndell…haha” meskipun kadang suaramu terdengar “crowded” bersautan dengan nyala kembang api yang ga pernah absen ikut meramaikan kehadiranmu dan kejutan yang kamu buat.
Ga ada lagi ucapan selamat ulangtahun dan doa-doa darimu di inbox massage ku
Ga ada lagi kejutan-kejutan yang bakal aku terima  dari kamu
Ga ada lagi yang bisa bikin aku nangis bahagia karna kejailanmu ..

Sekarang kamu emang benar-benar telah pergi ,, hanya ucapan selamat tinggal dan senyum terakhir yang kamu kasih 3 minggu lalu sebagai kado terakhirmu untukku
Tapi apa kamu bener-bener lupa tentang tggl 5 juni ini? ?
Aku harap ga semua tentang aku bakal kamu lupain ya **** :')


Egois memang..
Saat kamu ada dideketku, aku selalu terlihat nggak butuh kamu dan bisa semuanya sendiri tanpa kamu.
Aku selalu nyuruh kamu pergi atau bahkan aku yang selalu ngehindar setiap kamu ada didekatku.
Ada satu kalimat terakhir yang kamu ucapin, entah itu Cuma bercandaanmu atau itu memang bukti pelampiasan "gondok" mu ke aku..
“ndell,ndell…. Ngomong aja klo sayangmu ga pernah bisa berubah hahaha aku tau itu.setiap kita ngomong ga pernah kan kamu berani ngeliat mataku lagi kayak dulu. kamu masih sayang aku kan ndell....Cuekmu looh  gak ngaruh buat aku hahaha. karna aku juga masi sayang kamu “

Kamu emang suka bercanda. tapi aku tau kamu lagi gak niat bercanda waktu itu.
aku ngrasa klo kamu lagi nyablak mbanyol gak karu-karuan.
Tapi sekarang aku malah ngarep klo itu beneran dan bukan hanya guyonanmu  arka…:')

Mungkin sekarang aku harus liat kedepan dan bilang goodbye masa lalu…!!
Aku harus bisa tersenyum, kembali ke titik awal, kembali keduniaku dimana sebelum kamu datang
dan kini saatnya untuk bilang...
:D
 Tuhan.. !!!
aku siap jatuh cinta lagi…  :)
kalo kalian mikir (ataupun gak sempat mikir) kenapa kita putus kalau kita memang masih saling sayang waktu itu.... aku kira jawabannya sederhana. *baca baik-baik
aku tipe orang yang gak suka jauh-jauhan...
aku tipe orang yang gak suka ngebayangin berapa lama aku harus nunggu
aku tipe orang yang gak suka adanya perpisahan karna "jarak"
karena aku emang gak pernah suka istilah ini... istilah "jarak jauh" 
 ~ jauh dekat- 2000 (bukan itu)
pokoknya aku gak suka pacaran Jarak Jauh titik

Jumat, 13 Januari 2012

Meracau Sesa(a)t

Bila nanti kita berpisah
Jangan kau lupakan
Kenangan yang indah,
Kisah kita

Jika memang kau tak tercipta
untuk ku miliki
Cobalah mengerti
yang terjadi

Bila mungkin memang tak bisa
Ku tak akan pernah memaksa
memaksamu tuk tetap bertahan

Jumat, 06 Januari 2012



To Be With You 
Hold on little girl
Show me what he's done to you
Stand up little girl
A broken heart can't be that bad
When it's through, it's through
Fate will twist the both of you
So come on baby come on over
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
Build up your confidence
So you can be on top for once
Wake up who cares about
Little boys that talk too much
I've seen it all go down
Your game of love was all rained out
So come on baby, come on over
Let me be the one to hold you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
Why be alone when we can be together baby
You can make my life worthwhile
And I can make you start to smile
When it's through, it's through
Fate will twist the both of you
Come on baby come on over
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you!
Deep inside I hope you feel it too!
Waited on a line of greens and blues!
Just to be the next to be with you!

Just to be the next to be with you!


Hahaha*

Kamis, 05 Januari 2012

ketika aku mengobrol dengan Nya

Allah
Engkau yang selalu aku pungkiri namun tak pernah letih mengabulkan satu persatu doa ku :)
Engkau yang terkadang berusaha aku hindari namun tak pernah benar-benar rela meninggalkanku sendiri :')


entahlah, apa iya aku orang baik?
tentu tidak,
sepertinya aku jauh dari kata baik itu ..

Allah ...
terimakasih untuk semua yang telah Kau beri dalam kehidupanku,
orang tua yang sangat menyayangiku, teman-teman yang baik untukku, dan semua kebahagiaan yang mungkin hampir terlupa olehku
terimakasih
terimakasih untuk semua keindahan yang Engkau beri :)

Selasa, 03 Januari 2012

Kenapa bukan Namaku ??

“ I used to be love drunk, now I’m hungover, I loved you forever, forever is over”
We once agreed that it was love, although you and me are nothing the same you always shine on me like the stars above together, we give love a brand new name
But now we have to go back into reality and end these beautiful tracks of symphony suddenly the name of love changed to me it becomes a depressing infatuation about a never ending agony
(Intan’s poem for Ollie)
Aku duduk sendiri di tempat duduk yang terletak di pelataran parkir Logan International Airport. Malam sudah cukup larut ketika pesawatku akhirnya mendarat di Boston. Musim panas sudah sepenuhnya meninggalkan Boston, pelan-pelan digantikan oleh angin musim gugur yang terasa sangat menusuk tulang.
Selagi menunggu shuttle yang akan mengantarku ke penginapan, aku kembali membuka secarik kertas yang Intan berikan kepadaku kemarin dan mengulang-ulang dua bait puisi yang tertulis di sana.
A depressing infatuation about a never ending agony.
Itulah nama baru yang diberikan Intan kepada cinta kami berdua. Cinta yang sempat indah, tetapi harus terhenti di tengah jalan.
Kulipat kertas berisi puisi itu, lalu kuselipkan ke dalam dompetku. Setelah itu kubuka selembar foto yang ikut terlipat bersama kertas tadi. Itu adalah foto Intan dengan wajah menghadap ke kamera, sedang tersenyum lebar dan seluruh kulit wajahnya bercahaya indah, cantik sekali.
A depressing infatuation about a never ending agony.
Aku tertawa sendiri karena menyadari betapa sempurnanya kalimat itu dalam menjelaskan perasaanku terhadap Intan. Aku akan merindukannya. Namun, kerinduan itu akan sangat menyakitkan. kukecup foto itu sebelum kulipat dan kuselipkan kembali kedalam dompet.
Sejenak aku berpikir untuk menelponnya, namun setelah aku mengingat keputusannya tentang hubunganku dengannya, aku mulai merasakan sakit yang mengoyak tubuhku, melebihi sakit yang aku alami belakangan ini. Bagaimana tidak, ketika aku baru merasakan cinta dari seseorang yang tak biasa dari hidupku, aku harus rela memendam egoku untuk hidup bersamanya dengan bahagia karena dia akan menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya.
Aku mencintai Intan karena kesederhanaanya, begitu pula dia.Intan sangat bahagia ketika bersamaku, itu ucapan terakhirnya ketika mengantarku ke airport.
Aneh, dia merasa bahagia denganku tapi tak mau hidup bersamaku…. Yahh, itulah Intan. Perempuan yang selalu menomor duakan perasaanya sendiri dan selalu ingin melihat orang lain bahagia.
“ aku sangat mencintaimu Ollie, sangat.. bahkan lebih dari apa yang kamu tau, namun apa gunanya aku bahagia jika papa tak pernah merestui hubungan kita”.  Ucap Intan sambil menatapku lekat waktu itu.
Kalau Intan ingin melihat orang lain bahagia karenanya, kenapa orang lain itu bukan aku???
Kenapa ia tak memikirkan perasaanku ketika itu??
Kenapa ia tak lari saja dari kehidupannya dan mengajakku untuk memulai sebuah kehidupan yang baru bersamanya??
Kenapa??....

*itu yang selalu ada dalam setiap lamunanku. Pertanyaan-pertanyaan itu lah yang selama ini tak sanggup untuk Intan jawab didepanku.
Tersenyum, dan sesekali kulihat butiran air mata terendap di pelupuk matanya.
Saat-saat seperti itulah yang tak bisa membuatku lama untuk mengintrogasinya. Aku sangat mencintainya, dan aku akan mencintainya dengan caraku.
“ mencintainya dalam diam.”

*5 tahun berlalu

Malam ini, aku baru menginjakkan kakiku kembali ke tanah air. Entah hal apa yang seoalah membuatku kembali ke kota yang punya banyak kenangan ini.
“ apa aku merindukan cinta lama ku dulu? Intan? Atau ada hal lain yang ingin Tuhan tunjukkan padaku? Entahlah…”  namun, jika aku merindukan Intan, rasanya bukan malam ini saja, karena bagiku semua malam yang aku lalui adalah waktu dimana aku sangat merasa merindukannya.
Hari ke tigaku,
Aku menyusuri taman yang dulu menjadi tempat paling nyaman ditengah keruwetan aktifitasku di kampus. Yah.. lagi-lagi. Dimana ada aku pasti disitu ada Intan yang selalu berada dalam gandenganku.
Selama 5 tahun sudah aku mencoba melupakannya, namun rupanya usahaku melarikan diri ke Boston sia-sia. Sekarang aku malah duduk termangu mengingat kembali masa-masa dimana aku bersamanya menjadi makhluk Tuhan yang paling bahagia.
*didepan rumah kekasihku dulu, Intan…
“cari siapa mas?” sapa gadis belia yang sambil menenteng majalah di tangan  kirinya.
“ mmm.. Intan. Apa bener ini rumah Intan?? Saya ingin bertemu dengannya.”
*suasana hening
“dek,, adek?? Intannya ada??” sergapku berusaha membuyarkan lamunan gadis itu.
“ mari mas masuk. Saya buatkan minum yaa.. masnya mau apa?? Es? Atau… “
“ terserah kamu saja, terimakasih.”
*3 jam berlalu, dan…
“mas.. masnya gak pa-pa kan??... mungkin ini memang berat. Tapi itulah kenyataannya. Kak Intan dimakamkan di dekat pusara mama, itu permintaan terakhirnya.” Ucap adik perempuan Intan yang sempat bersekolah mode di paris dan ternyata gadis itu yang sering diceritakan Intan padaku, dulu.   
Pelan tapi pasti, aku beranjak dari kursi dan meninggalkan gadis yang terlihat sekilas berwajah mirip dengan kekasihku Intan.
Bisa kalian bayangkan tentang bagaimana kabar Intan, gadis yang sangat hebat yang bisa membuatku tetap jatuh cinta padanya meskipun saat itu aku tau dia lebih memilih orang lain ketimbang aku, dan tak pernah membuatku sukses untuk melupakannya, kini dia telah tiada. Intan pergi untuk selama-lamanya 5 tahun yang lalu, persis 2 bulan setelah aku meninggalkan Jakarta.
“Intan mencintaiku dengan diam”
Selama ini aku pikir akulah satu-satunya orang yang paling berkorban untuknya, tetapi itu semua salah.
Intan meninggal karena dialah pendonor hati untukku.
Aku di diaknosa dokter mengidap kanker hati sejak umurku 20 tahun. Jika aku ingin tetap hidup, aku harus segera di operasi. Yaa, satu-satunya cara aku harus ke Boston untuk di operasi dan melakukan pencangkokan hati. Namun tanpa aku ketahui intan mendaftarkan diri sebagai pendonor untukku, dan hasilnya cocok. Sebuah kebetulan atau memang ini cara Tuhan menyatukan hati kami.
Awalnya aku keberatan untuk di operasi, apalagi di Negara yang sangat jauh. Jarak yang jauh antara aku dengan Intan.
Namun, Intan meyakinkanku untuk segera pergi ke luar negri agar aku mau di operasi dengan cara ia beralasan akan segera dinikahkan dengan lelaki pilihan papanya.ia pikir dengan cara seperti itu aku akan kecewa, membencinya bahkan melupakannya dan semakin membulatkan tekatku untuk pergi ke Boston karena dia akan hidup bersama dengan orang lain yang akan dinikahinya. Padahal itu semua bohong. Untuk pertama dan terakhir kali Intan berbohong kepadaku tentang hal sepenting ini.
“ …berarti selama ini, hati yang membuatku tetap hidup adalah hati seseorang yang paling memotivasiku untuk tetap hidup? hati yang seharusnya aku bahagiakan melebihi apapun didunia ini.”
“ ternyata aku yang telah membunuh cintaku sendiri. Aku pembunuh… “
Ribuan kali aku ucapkan kalimat itu sambil sesenggukan menyesali ketulusan Intan yang malah membuatku merasa menjadi orang yang paling biadap.
Ingin sekali aku memutar waktu. Aku lebih berharap jika aku tak melakukan operasi pencangkokan hati sekalipun, aku pasti akan bisa mati dengan bahagia di dalam pelukan Intan, tak apa jika aku di suruh memilih aku akan lebih memilih menutupkan mata dalam pangkuan Intan, ketimbang aku harus mendengar kenyataan jika Intanlah yang berkoraban agar aku bisa hidup lebih lama.
Kenapa aku harus melihat nisan bertuliskan nama orang yang paling kucintai jika aku tau karena akulah nama itu berpendar di atasnya.
Kenapa bukan aku, kenapa bukan namaku, kenapa bukan “Ollie” yang tertulis di nisan itu…
“Dia mencintaiku dengan diam sekarang…”

Senin, 02 Januari 2012

Buat Gue #yang ngaku Mahasiswa. Lo ??

Kita (terutama gue) gak pernah LELAH buat minta ini-itu sama Tuhan (pasti).
Kita (apalagi gue) gak pernah ABSEN buat ngerayu Tuhan untuk hal-hal yang mungkin tidak sangat kita butuhkan.
Kita (pasti gue) gak pernah MALU buat maksa Tuhan untuk nurutin apa mau Kita (lagi-lagi ini tentang gue).

Asal kalian tau (bodohnya aku kalo gak pernah tau) jika Tuhan gak pernah LELAH buat denger curhat kita apapaun,kapanpun dan dimanapun itu. Gak kayak kita yang selalu lelah buat nepatin janji ke Dia.
Mungkin kalian uda tau (dan kadang aku lupa hal ini) jika Tuhan gak pernah ABSEN buat nyatet semua pesanan kita dan memastikan agar semua pesanan itu terkirim secara tepat (inget!! bukan cepat) suatu saat nanti. Gak kayak kita yang selalu mempersalahkan semua keputusan terbaik yang uda Dia pilih buat kita.
Kalian pasti tau tentang ini, kali ini aku juga :) . jika Tuhan gak pernah GENGSI buat menerima maaf  dari semua kesalahan berulang yang sudah-sudah. Gak kayak kita yang selalu berdebat tentang kesalahan orang lain kepada kita

itulah TUHAN ku... :D
 ... aku mengerti sekarang

contoh sederhana : bukan maksut untuk menggurui atau sok tau. ini bicara tentang pendapat ku.
Jika Dosen ikhlas memberi tugas kepadaku....
kenapa aku gak mencoba ikhlas buat menerimanya?? kenapa aku harus mengeluh?
Jika Dosen (lagi-lagi) tak pernah memaki ku ketika mempercayakan segunung tugas itu untukku ...
kenapa aku harus menghujatnya dibelakang ketika dia berlalu dari kelas dan tak buru-buru mengomelinya tadi didepan mejanya? bahkan balik memakinya??
:) kali ini aku tersenyum. ini mudah bagiku. sangat mudah.
ini telah jadi pilihanku. dan ini telah jadi tanggung jawabku.

# ini jauh lebih ringan dari tugas Tuhan selama ini

"kuliah gak ada tugas tak ubahnya dangdut tanpa soneta -Rhomamirama, Ter la lu-" dikutip dari album yang tak pernah dipublikasikan

:D waoow aku tertawa