Pernah gak sih kalian ngerasain gmna rasanya jadi seekor
merpati yang dengan sayap indahnya bisa terbang bebas sesuka hatinya..?
Pernah gak sih kalian ngebayangin gimana rasanya jadi seekor
kupu-kupu yang mampu melenggak-lenggok di angkasa biru memilih kuncup bunga
yang disukainya..?
Dan pernah gak sih kalian coba menjadi seorang lakon dalam pementasan akbar suatu drama, namun
dalam drama itu kalian bisa menentukan sendiri alur dan bagaimana akhir dari drama itu ….?
Hehe.. :)
Jujur (tanpa sensor dan rekayasa). dari ketiganya, aku
sendiri masih belum pernah merasakannya…mungkin itu hanya sedikit dari pencitraanku terhadap bagaimana rasa bahagia, bebas, dan dipercaya.
Yang ada dalam pikiranku sekarang, hanyalah sebuah naskah paten
yang harus kumainkan..
sebuah perundang-undangan yang diturunkan langsung oleh mahkamah tertinggi dari orang-orang paling berpengaruh !!
Aku diatur sedemikian rupa, agar semua cerita berjalan
sebagaimana yang telah tertulis, tersusun secara sistematis.
Aku diatur tak ubahnya sebuah manekin di etalase-etalase pertokoan kota mati.
:D
bagaimana jika dengan yang ini ??
Pernah gak sih kalian harus menjawab sesuatu yang sama sekali
tak pernah kalian "sudi" untuk menjawab, apalagi memberikan pengertiannya panjang lebar. menjawab sesuatu yang dari segala hal pembelaannya tak pernah bisa dirasa menguntungkan pihakmu?
Pernah gak sih kalian berfikir tentang sesuatu, yang kalian
sendiri tak pernah tau apa yang sebenarnya kalian fikirkan…? memikirkan yang jelas-jelas sudah terpikirkan oleh yang empunya rencana.
Dan pernah gak sih kalian coba memberanikan diri untuk
sekedar mengangkat telunjuk atau bahkan berteriak kecil, mencoba untuk
menyuarakan hati kalian ditengah keriuhan orang-orang yang makin mengacuhkanmu.Mungkin sepertinya yang kali ini kalian pernah merasakannya (juga) sepertiku’…
Aku hanya butuh Dia percaya dengan semua keputusan yang aku pilih
Aku hanya butuh Dia percaya padaku.
Karena 1 kepercayaan yang bisa kau berikan, itu sudah cukup. cukup untuk meraih kembali mimpi-mimpiku yang sempat "tanpa sengaja" kau remehkan dengan khilaf egomu.
-Ayah-
Aku hanya butuh Dia percaya padaku.
Karena 1 kepercayaan yang bisa kau berikan, itu sudah cukup. cukup untuk meraih kembali mimpi-mimpiku yang sempat "tanpa sengaja" kau remehkan dengan khilaf egomu.
-Ayah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar